Assalamu’alaikum…..
Selamat pagi kamu…
bagaimana kabarnya? Aku tetap disini, melewati setiap hari dengan
suasana senja yang berbeda-beda. Cukuplah kau melihat mentari ketika sedang
bulat-bulatnya dan temaram, disitu aku pun tengah menatapnya. Aku tak berubah
menjadi orang lain. Aku hanya belajar untuk menata diriku agar sedikit lebih
bersahabat dengan waktu. Aku lebih memilih diam, mengakrabkan diri dengan detak
jarum jam itu. Kau pasti paham, diamku bukan karena aku benar-benar menghilang lenyap di telan bumi. Diamku ini, adalah cara sederhanaku untuk berteman dengan realita. Aku belajar bahwa Dia tak selamanya akan mengabulkan doa kita bukan. Justru karena kasih sayangNya, maka Dia memilah doa-doa tersebut, doa manakah yang pantas aku terima. Aku hanya menjalankan apa yang aku yakini, kelak aku pun akan menemukan seseorang yang padanya, aku seperti bercermin. Seseorang yang takkan pernah pergi meninggalkan aku, bahkan ketika aku melakukan kesalahan. Karena pada dasarnya, kita sama-sama pernah melakukan kesalahan bukan? dan kita pun pernah sama-sama berjuang. Kita pernah sama-sama sulit bernafas karena menahan tawa, dan kita pun pernah sama-sama terisak menahan luka.
Oh... ya, kamu seseorang di masa depan, bagaimana rasanya menjadi sesuatu yang selalu aku sebut saat aku berbincang denganNya??? Ach, bagaimana aku bisa bertanya seperti apa rasanya, sedangkan kau saja tidak tau bahwa aku selalu membicarakan tentangmu padaNya. haha...... Maaf, aku tak sedang dengan siapapun saat ini, tak seperti kamu, yang mungkin sedang berkelana, atau kau pun memilih untuk sendiri. Aku sangat menyayangi hatiku sejak peristiwa itu, tak ingin tersayat ataupun menyayat lebih dalam maka aku pilih untuk mengungkapkan semua padaNya.
Kamu pasti paham, tak ada hati yang bisa diketuk dengan ritme yang terburu-buru. Ya, itulah alasannya. Semua pun butuh waktu. Aku pernah merasa begitu berdosa, saat seseorang berkata bahwa aku begitu menutup diri, tak ada celah sedikitpun untuk menelusup masuk ke rongga hidupku meski hanya untuk sekedar menyelami dan memahami apa yang terjadi saat-saat sebelumnya. Tak perlu lah repot-repot menyelami kehidupanku yang lalu, sampai kapanpun aku rasa takkan ada yang mengerti bagaimana aku berusaha untuk menyembuhkannya.
Aku tengah berjuang untuk menetralkan keadaan, dan aku tak menyerah begitu saja. Jangan tanya aku sudah berlari sampai sejauh mana, detik waktu yang bergulir itulah saksi bisunya.
Rasanya miris sekali ketika aku dianggap sebagai seorang yang jahat, karena aku memilih untuk menjauh dari yang mendekat, tidak acuh terhadap seseorang yang menawarkan diri. Tanpa mengerti bahwa ada sesuatu yang sedang aku benahi, aku harap mengertilah, dan mari mulai bijak dalam memahami setiap keadaan. Setiap kita benar-benar di proses oleh keadaan, keadaanlah yang membuat kita menjadi lebih kuat menghadapi segalanya. Tak ada rasa sakit yang membuatmu harus memeluk diri sendiri sampai menggigil. Catatan untuk diriku sendiri, benahi dirimu, nikmati prosesnya, semua akan ada waktunya, takkan ada yang tertukar, takkan ada yang terlambat karena semua sudah tercatat. Aku rasa ada doa-doa yang dulu mungkin pernah kita panjatkan dan kini Allah kabulkan disaat kita lupa pernah mengucapkannya. Namun satu hal yang pasti, Dia takkan pernah lupa dan Maha Mendengar doa-doa hambaNya. Hanya saja Dia memberikannya di saat kita telah benar-benar siap menadapatkannya.
Rasanya miris sekali ketika aku dianggap sebagai seorang yang jahat, karena aku memilih untuk menjauh dari yang mendekat, tidak acuh terhadap seseorang yang menawarkan diri. Tanpa mengerti bahwa ada sesuatu yang sedang aku benahi, aku harap mengertilah, dan mari mulai bijak dalam memahami setiap keadaan. Setiap kita benar-benar di proses oleh keadaan, keadaanlah yang membuat kita menjadi lebih kuat menghadapi segalanya. Tak ada rasa sakit yang membuatmu harus memeluk diri sendiri sampai menggigil. Catatan untuk diriku sendiri, benahi dirimu, nikmati prosesnya, semua akan ada waktunya, takkan ada yang tertukar, takkan ada yang terlambat karena semua sudah tercatat. Aku rasa ada doa-doa yang dulu mungkin pernah kita panjatkan dan kini Allah kabulkan disaat kita lupa pernah mengucapkannya. Namun satu hal yang pasti, Dia takkan pernah lupa dan Maha Mendengar doa-doa hambaNya. Hanya saja Dia memberikannya di saat kita telah benar-benar siap menadapatkannya.